Tugas Minggu 7
1.Buatlah
dengan suatu contoh kasus tentang proses produksi (input proses output)
Sebutkan jenis barangnya untuk : pakaian,makanan, minuman, sepatu.
A.
PAKAIAN
INPUT : Bahan baku
pakaian adalah kapas yang diolah menjadi kain.
PROSES s/d OUTPUT
……
- Design / Sketch : Dalam pembuatan baju, langkah
pertama adalah membuat disain atau seketsa. Yang melakukan tugas ini
adalah designer. Seorang designer bertugas untuk merancang baju dan
menuangkan kreativitasnya ke dalam kertas seketsa. Kemudian seketsa akan
dianalisa oleh panel designer. Panel designer akan memilih beberapa design
yang terbaik dan kemudian design tersebut akan diproses untuk dibuatkan
pola.
- Pola Design : Seseorang yang bertugas untuk
membuat pola design akan mengembangkan pola pertama untuk didisain
berdasarkan ukuran standar. Proses ini dibuat dengan metode pola drafting
dan tujuan pembuatan pola ini adalah untuk menciptakan sampel baju yang kemudian
akan di tes uji.
- Pembuatan Sampel
: Pola design yang telah jadi, dikirim ke unit penjahit untuk
diproses lebih lanjut. Pola tersebut dijahit pada belacu atau kain muslin.
Sampel ini dibuat untuk dianalisa antara kesesuaian pola dan design.
Setelah sampel dijahit kemudian ditinjau oleh panel designer, pembuat
pola, dan penjahit untuk memastikan apakah ada perubahan atau tidak. Atau
sampel baju memang sudah siap untuk diproses lebih lanjut.
- Produksi Pola Design : Setelah contoh pola sudah
oke! Maka contoh pola tersebut diambil untuk dibuatkan pola produksi. Pola
produksi adalah pola yang akan digunakan untuk produksi pakaian yang lebih
banyak. Pattern maker membuat pola pada kertas pembuatan pola standar yang
terdiri dari berbagai kelas. Komponen paling penting, pola kertas tisu
yang terbuat dari kertas teringan dan tertipis yang bisa didapatkan
ditempat umum (toko kain).Pola baju dapat dibuat dengan 2 cara : cara
manual dan CAD/CAM. Sekarang ini banyak pabrik baju yang mengembangkan
metode CAD/CAM karena kemudahannya dalam merancang pola dibandingkan
dengan cara manual. Selain itu juga banyak pembeli yang lebih memilih
pabrik baju yang menggunakan medote CAD/CAM. Salah satu kelebihan pola
produksi yang dibuat dengan metode CAD/CAM adalah dapat disimpan dengan
mudah dan Anda juga dapat memodifikasi setiap kali Anda menginginkannya.
- Grading : Tujuan dari grading adalah untuk
menciptakan pola dalam ukuran standar yang berbeda yaitu besar, sedang dan
kecil atau ukuran standar lainnya (10, 12, 14, 16 dan seterusnya). Pada
umumnya kita dapat menemukan pakaian yang sudah jadi dengan ukuran S, M,
L, XL, dan XXL.
- Marker Making
: Marker making bertugas menentukan seberapa panjang dan lebar
(dalam yard) kain yang dibutuhkan untuk setiap design. Computer software
dapat membantu tim pengukur membuat tata letak kain yang pas sehingga kain
dapat digunakan secara efisien. Pengukuran dibuat sesuai dengan pola-pola
yang melekat pada kain. Anda dapat melekatkan pola pada kain dengan
bantuan staples. seletah proses ini, maka tim pengukur akan mengetahui
seberapa banyak kain yang akan dipesan.
- Cutting : Kain yang telah dipesan kemudian
dipotong dengan bantuan mesin potong (cutting machine) yang disesuaikan
dengan jenis kainnya. Atau Anda juga dapat menggunakan mesin komputerisasi
yang menggunakan sinar laser untuk memotong kain dengan bentuk yang
diinginkan.
- Sorting / Bundling : Tim pernyortir menyortir
pola sesuai dengan ukuran dan designnya dan kemudian tumpukan kain itu
dibuat bundle. Pada proses ini membutuhkan ketelitian karena ketika kain
dikumpulkan dalam bundle tapi ukuranya tidak sama, maka dapat membuat
masalah yang lebih parah.
- Sewing / Assembling : Proses selanjutnya adalah
penjahitan. Pabrik baju yang sudah besar, memilih untuk memiliki unit
penjahitnya sendiri dari pada memberikan proyek penjahitan ini kepada
kontraktor. Salah satu alasannya adalah karena proses penjahitan bisa
langsung dikontrol oleh pabrik itu sendiri agar dapat mengurangi “produk
gagal”. Pada proses ini akan ada begitu banyak operator yang mengendalikan
mesin jahit. Sebagai contoh operator A akan menjahit khusus bagian lengan,
kemudian operator B akan menjahit khusus bagian kerah bajunya saja dan
sebagainya. Yang pada akhirnya bagian-bagian baju tersebut dijahit hingga
terbentuklah sebuah baju lengkap.
- Inspeksi : Setelah proses penjahitan selesai,
proses selanjutnya adalah inspeksi. Dalam proses ini hasil jahitan akan
diseleksi oleh quality control. Jahitan yang terbuka, teknik jahit yang
salah, benang yang tidak cocok, dan benang yang kusut dapat mempengaruhi
kualitas produk. Oleh sebab itu sebelum diedarkan baju akan diseleksi
terlebih dahulu.
- Pressing / Finishing : Pada proses ini, beberapa
operator akan menggerakan mesin strika untuk merapihkan pakaian yang
mengkerut sehingga pakaian akan terlihat lebih rapih.
- Inspeksi Akhir : Pada sesi ini, pakaian akan
diseleksi untuk yang terakhir kalinya. Bagi industri tekstil dan pakaian,
kualitas produk benar-benar diperhatikan. Mereka tidak akan membiarkan
salah satu produk mereka yang sudah diedarkan terlihat “gagal”, misal
warna luntur, jahitan terbuka, kancing baju lepas, bahkan kain robek.
Karena hal ini akan mempengaruhi image pabrik mereka sendiri.
- Packing :
Packing adalah proses terakhir dimana semua produk di-packing sesuai
dengan ukuran, design, dan warna yang kemudian akan didistribusikan ke
toko-toko baju.
B. SEPATU
INPUT :
Bahan baku sepatu misalnya kulit sapi yang sudah menjadi lembaran
PROSES s/d
OUTPUT …..
C.
MAKANAN (Cara
Pembuatan TAHU)
INPUT : Bahan baku
yang digunakan untuk pembuatan tahu adalah Kacang Kedele.
PROSES s/d OUTPUT
adalah
1. Kedele
mula-mula dibersihkan dari kedele yang berlubang dan kotoran lainnya.
2. Kedele yang bersih dan baik,kemudian direndam dalam air yang cukup.untuk kedele lokal direndam kira-kira 10 jam,kedele import cukup 4-5 jam saja.
3. Setelah cukup lama direndam,kedele dicuci dengan air bersih 2-3 kali.
4. Lalu ditiriskan hingga kesat.
5. Kedele selanjutnya siap digiling menjadi bubur.
6. Agar proses penggilingan berjalan lancar dan memberi hasil yang baik,ditambahkan air pada saat menggiling kedele.
7. Bubur kedele selanjutnya digodog diatas tungku hingga mendidih.
8. Busa yang timbul diatas bubur kedele yang mendidih,sebaiknya setiap kali dibuang.dan bubur dibiarkan mendidih selama 10 menit.
9. Bubur kedele yang mendidih kemudian diambil dan disaring dengan kain kasa dan ampasnya dibilas dengan air bersih.
10. Ampas dari saringan diperas,sampai sebanyak mungkin sari kedele terambil.
11. Kemudian sari kedele digumpalkan dengan cara menambahkan cuka encer (1 : 5).batu tahu,atau sisa air tahu yang telah didiamkan semalam,sambil terus diaduk secara perlahan.
12. Dengan mendiamkan,akan terbentuk gumpalan-gumpalan yang agak besar,yang akan terus kebawah.
13. Air diatas endapan tahu,dibuang sebanyak mungkin.
14. Endapan tahu lalu dicetak,dengan memberi beban diatasnya.
15. Setelah 10-15 menit maka jadilah tahu yang kita inginkan.
2. Kedele yang bersih dan baik,kemudian direndam dalam air yang cukup.untuk kedele lokal direndam kira-kira 10 jam,kedele import cukup 4-5 jam saja.
3. Setelah cukup lama direndam,kedele dicuci dengan air bersih 2-3 kali.
4. Lalu ditiriskan hingga kesat.
5. Kedele selanjutnya siap digiling menjadi bubur.
6. Agar proses penggilingan berjalan lancar dan memberi hasil yang baik,ditambahkan air pada saat menggiling kedele.
7. Bubur kedele selanjutnya digodog diatas tungku hingga mendidih.
8. Busa yang timbul diatas bubur kedele yang mendidih,sebaiknya setiap kali dibuang.dan bubur dibiarkan mendidih selama 10 menit.
9. Bubur kedele yang mendidih kemudian diambil dan disaring dengan kain kasa dan ampasnya dibilas dengan air bersih.
10. Ampas dari saringan diperas,sampai sebanyak mungkin sari kedele terambil.
11. Kemudian sari kedele digumpalkan dengan cara menambahkan cuka encer (1 : 5).batu tahu,atau sisa air tahu yang telah didiamkan semalam,sambil terus diaduk secara perlahan.
12. Dengan mendiamkan,akan terbentuk gumpalan-gumpalan yang agak besar,yang akan terus kebawah.
13. Air diatas endapan tahu,dibuang sebanyak mungkin.
14. Endapan tahu lalu dicetak,dengan memberi beban diatasnya.
15. Setelah 10-15 menit maka jadilah tahu yang kita inginkan.
D. MINUMAN (Cara Pembuatan JUS BUAH)
INPUT :
Bahan baku untuk membuat minuman jus yaitu buah-buahan segar
PROSES : Buah dipotong lalu dimasukan ke
dalam blender tambahkan air dan gula kemudian
blender sampai halus .
OUTPUT : Tuangkan jus ke dalam sebuah gelas
, jus siap dihidangkan .
2.Jelaskan perbedaan
manajemen produksi dan produksi ceritakan dengan suatu ilustrasi.
Manajemen Produksi
adalah Kegiatan mengelola secara optimal penggunaan sumber daya (factor
produksi) dalam proses transformasi menjadi produk barang dan jasa .
Jadi
, untuk menghasilkan barang dan jasa perusahaan menggunakan berbagai sumber
daya. sumber daya yang harus dikelola secara optimal dalam bentuk tentukan
lokasi yang tepat, mencari sumber bahan baku, daerah konsumen, mengatur
penempatan mesin, merencanakan proses produksi, menjaga ketepatan waktu, dan
pekerjaan lain yang bersifat teknis dalam pabrik.
Produksi :
Produksi adalah Suatu kegiatan atau proses yang mentrasformasikan masukan (input) menjadi
keluaran (output ) .
Dalam arti
sempit produksi adalah kegiatan yg
menghasilkan barang baik barang setengah jadi , barang jadi ,barang industry ,
suku cadang , komponen penunjang.
CONTOH :
- Produksi barang setengah jadi : mesin mobil ban mobil ,
beberapa perusahaan membuat dan menggunakannya sendiri, sementara produsen
lainnya membelinya dari perusahaan lain sebagai barang setengah jadi.
- Barang jadi : hasil produksinya bisa langsung dipake konsumen misalnya
pakaian , makanan , barang elektronik : ac, dispenser, tv, radio, mesin cuci,
lemari es dll
- Barang industry : barang yang dibeli untuk digunakan sebagai proses
produksi misalnya minyak bumi. Bila
industry pakaian : kapas utuk membuat kain dll
- Barang pengganti : sparepart motor , sparepart mobil, , dll
- Komponen penunjang : Yaitu barang pelengkap misalnya dalam computer :
hard disc, USB, flastdisc, mouse dll
Contoh
produksi :
- Produksi Makanan
- Produksi Baju
- Produksi Sepatu
- Produksi Tas
- Produksi Alat elecronik
a) pengambilan keputusan atas peristiwa yang
pasti : jadi suatu keputusan diambil
berdasarkan kajian atau
pengalaman dari suatu peristiwa yang pasti atau telah terjadi
b) pengambilan keputusan atas peristiwa yang
mengandung resiko
Keputusan diambil karena dalam
suatu kegiatan atau peristiwa tersebut terdapat
resiko yang tidak terduga
sebelumnya.
c) pengambilan keputusan atas peristiwa yang
tidak pasti : jadi keputusan diambil sebagai antisipasi terhadap reaksi dari
kejadian yang belom pasti terjadi
d) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang
timbul karena pertentangan dengan keadaan lain : keputusan diambil karena
adanya pertentangan dengan keadaan lain , ini bersifat mendadak tanpa ada
rencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar