PENDAHULUAN
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
berkatnya saya dapat
menyelesaikan tulisan ini.
Tulisan
ini saya beri judul Dapatkah Inflasi Di Indonesia Dikendalikan ? Dan
yang melatarbelakangi saya untuk mengambil judul tersebut adalah pada
kenyataannya bahwa inflasi di
negara indonesia ini selalu
mengalami pasang surut dan oleh karena itu perlunya inflasi dikendalikan
rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi inflasi menggerogoti nilai rill
pendapatan semua orang. Terutama orang miskin . disisi supply banyak proyek
terancam tidak dapat dikerjakan gara-gara asumsi inflasinya terlalu tinggi ,
sehingga investasi tidak jadi dilakukan dan lapangan pekerjaan tidak jadi
bertambah.
Dalam
tulisan ini saya menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki
keterbatasan, tentu tugas tulisan ini tidak mungkin luput dari kekurangan.
Mudah-mudahan tugas tulisan ini dapat diterima dengan baik oleh dosen kami,
saya senantiasa mengharapkan tugas saya ini dapat bermanfaat dan menjadi
pembelajaran.
ISI
Tingkat kesejahteraan
masyarakat, dapat diukur dengan tingkat daya beli pendapatan yang diperoleh.
Inflasi menyebabkan daya beli pendapatan makin rendah, khususnya bagi
masyarakat yang berpenghasilan kecil dan tetap.
Dalam
perkiraan Bank Indonesia inflasi di indonesia pada februari 2013 sebesar 0,75
persen hal ini masih sesuai dengan target Bank Indonesia sebelumnya. Karena
kenaikan inflasi ini disebabkan oleh beberapa komoditas produk yang terganggu
akibat distribusi pasokan dan masalah banjir.
Disisi
lain, ada kebijakan pembatasan impor hortikultura yang ternyata juga
menyebabkan kenaikan harga di produk-produk yang dibatasi tersebut. Namun Bank
Indonesia menilai inflasi februari yang tinggi ini tidak akan berimbas ke bulan
selanjutnya .
Dampak buruk inflasi terhadap
tingkat kesejahteraan dapat dihindari jika pertumbuhan tingkat pendapatan lebih
tinggi dari tingkat inflasi. Dan jika tingkat inflasi makin tinggi maka makin
cepat penurunan tingkat kesejahteraan.
Laju inflasi
pada Maret 2013 diprediksi akan mengalami penurunan dibandingkan dengan inflasi
Februari. Hal ini disebabkan survei harga sejumlah komoditas kelompok bahan
makanan pada minggu ketiga cenderung turun meski beberapa komoditas yang masuk pada kelompok
bahan makanan, seperti bawang merah, bawang putih dan cabai harganya naik di
pasaran akibat menipisnya pasokan dari sentra penghasil sayuran serta imbas
tertahannya bawang impor.
Selain itu,
ketika harga naik masyarakat juga akan mengurangi konsumsi bahan makanan
tersebut sehingga cepat terkoreksi
Indikator
lain yang memprediksi inflasi bulan maret turun lantaran harga beras memasuki
panen raya di sejumlah wilayah cenderung turun. Beras menjadi konsentrasi utama
karena merupakan salah satu komoditas yang memiliki bobot nilai paling tinggi
terhadap perhitungan inflasi yakni sekitar 6,9 persen.
Inflasi dapat dikendalikan walaupun
tidak mudah, mengingat pentingnya pengendalian inflasi bagi ekonomi indonesia
maka perlu diterapkan kebijakan target inflasi yang bertujuan untuk membentuk dan
mengarahkan masyarakat kepada tingkat inflasi yang rendah sebagai target dan
memberikan pedoman kepada para pelaku pasar dan para pembuat kebijakan untuk
ikut mewujudkan target inflasi ini.
PENUTUP
KESIMPULAN
Mungkin
dengan adanya program target inflasi yang dapat disalurkan melalui sosialisasi
dan edukasi melalui media massa kepada masyarakat dapat menyadarkan masyarakat
bahwa inflasi itu merugikan dan harus diperangi. Masyarakat juga disadarkan
bahwa bila mencari untung sesaat dengan menaikkan harga dan upah pada akhirnya
akan membuat perekonomian merugi atau tidak kompetitif.
Daftar Pustaka
·
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/03/22/150029/Inflasi-Maret-Diprediksi-Turun
·
Buku Teori Ekonomi Makro ; Suatu
pengantar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar